SUNLAKE WATERFRONT RESORT GELAR ‘BATIK WARISAN BUDAYA, KARYA & GAYA’

Talkshow yang pada acara 'Batik Warisan, Karya & Gaya' yang diselenggarakan Sunlake Waterfront Resort & Convention. (ist)

Jakarta, JaringBisnis. Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Sunlake Waterfront Resort & Convention bersama Batik Sunter Nirmala menyelenggarakan acara bertajuk ‘Batik Warisan, Karya & Gaya’, 2-5 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Sunlake dalam melestarikan kebanggaan budaya Indonesia sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Acara dibuka dengan sambutan dari AB Al Qindi, General Manager Sunlake Waterfront Resort & Convention yang menekankan pentingnya menjaga warisan budaya Indonesia melalui batik.

“Batik bukan hanya karya seni, tetapi identitas bangsa yang menyatukan kita dalam keberagaman. Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan ruang bagi masyarakat untuk semakin mencintai dan bangga memakai batik,” ujar Al Qindi.

Acara yang berlangsung empat hari ini dimeriahkan dengan bazzar UMKM Sunter yang memamerkan berbagai produk lokal dan workshop membatik bersama pengrajin dari Batik Sunter Nirmala, yang memungkinkan para pengunjung mencoba langsung proses membatik tradisional.

Acara ini makin meriah dengan berbagai penampilan menarik, diantaranya tari tradisional oleh Puteri Anak Jakarta, fashion show batik oleh Puteri Anak dan Remaja Jakarta, serta penampilan musik dari Khanza Juanda bersama Zaradine, Devara, dan Jovanca yang menghadirkan nuansa hangat dan kreatif.

Puncak dari rangkaian acara ini adalah Talk Show ‘Batik Warisan, Karya & Gaya’ dan fashionshow yang menghadirkan General Manager Sunlake Waterfront Resort & Convention Al Qindi, Lurah Sunter Jaya Eka Persilian Yeluma, Pengrajin & Owner Batik Sunter Sri Sintawati, Puteri Remaja Jakarta Nayyara Azarine dan musisi muda sekaligus bassist girl Khanza Juanda sebagai nara sumber dan penampilkan produk batik dari Batik Sunter Nirmala, Batik Koja, Maryam Batik, Miouw Kraf, Art in Hart, dengan menampilkan model Puteri Anak Remaja Jakarta 2025 dibawah bimbingan KG Enterprise.

Talk show ini membahas perjalanan batik sebagai warisan budaya, perkembangan tren batik modern, hingga tantangan pelaku UMKM batik di era digital, menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan remaja terhadap batik. Dikesempatan ini narasumber sepakat bahwa batik harus terus dilestarikan dengan cara yang relevan bagi generasi muda tanpa kehilangan nilai dan filosofi aslinya.

“Kami selalu pelaku UMKM dan pengrajin batik harus terus berinovasi terhadap produk yang kami buat agar generasi muda dan remaja mau memakai batik, mencintai dan batik. Kami membuat outer, rompi, kemeja santai yang semuanya batik dengan gaya anak muda sehingga batik tidak hanya selalu dipakai pada acara-acara resmi, tapi bisa juga untuk ke cafe, jalan-jalan dan acara-acara yang tidak terlalu formil lainnya” jelas Sinta pemilik Batik Sunter Nirmala.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara industri perhotelan, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dapat menjadi kekuatan besar dalam memperkuat pelestarian budaya Indonesia.

“Sebagai hotel yang terletak di kawasan strategis Sunter, Jakarta Utara, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan bernilai budaya, edukatif, dan sosial yang mempererat hubungan dengan masyarakat sekitar,” tegas Al Qindi. (JB/03/Wid)