Jakarta, JaringBisnis. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus melakukan langkah proaktif untuk dalam penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai komitmen mendukung pemenuhan kebutuhan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat. Hal itu dilakukan terutama setelah BTN mendapat tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit dari total 350 ribu unit secara nasional pada tahun ini.
“BTN mengakadkan 220 ribu unit KPR FLPP pada tahun ini. Kalau dibagi dengan hari kerja, setiap hari kita bisa mengakadkan sekitar 1.000 rumah, jadi BTN menjalankan mesin terbesar di Indonesia untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya.
Nixon mengatakan, para MBR yang mayoritas berasal dari sektor profesi informal merupakan segmen masyarakat yang terus dilayani secara konsisten oleh BTN sebagai mitra utama pemerintah dalam penyaluran KPR Subsidi.
“Saat ini proporsi pekerja sektor informal telah mencapai 10% dari total nasabah KPR Subsidi BTN. Ke depan, porsi ini akan terus meningkat,” ujarnya.
Hingga semester I-2025, BTN telah menyalurkan KPR Subsidi sebesar Rp182,17 triliun, naik 6,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Senin (29/10/2025), dilakukan akad massal KPR dan penyerahan kunci rumah untuk 26.000 unit rumah subsidi. Presiden Prabowo Subianto hadir dalam acara yang berlangsung di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Akad massal tersebut melibatkan 41 bank penyalur FLPP, termasuk BTN yang merupakan mitra utama dengan pangsa pasar KPR Subsidi sebesar 80% secara nasional.
Sebanyak 200 debitur dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hadir langsung di lokasi, sedangkan 25.800 debitur lainnya melakukan akad secara serentak di 100 titik pada 33 provinsi di seluruh Indonesia.
26.000 penerima manfaat KPR Subsidi FLPP pada akad massal 29 September 2025 datang dari 17 kategori profesi MBR, yakni di antaranya asisten rumah tangga (ART), petani, ojek, tukang becak, pedagang, buruh, tukang cukur, tukang tambal ban, tukang angkringan, wartawan, guru, perawat, bidan, anggota TNI dan Polri, tuna netra, dan lain-lain. (JB/03/Wid)