STABILKAN HARGA DI TINGKAT PETANI, PEMERINTAH MENAIKKAN TARGET PENYERAPAN BERAS

Ilustrasi. (meta ai)

Jakarta, JaringBisnis. Pemerintah akan menambah target penyerapan beras dalam negeri sebesar 1 juta ton. Langkah ini diambil untuk menjaga harga gabah di tingkat petani tetap stabil serta memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menjamin ketahanan pangan nasional hingga akhir 2025.

“Badan Pangan Nasional dalam waktu dekat akan menugaskan Bulog terkait penambahan serapan sampai dengan akhir tahun sebesar 1 juta ton, seperti hasil keputusan Rakortas Kemenko Pangan beberapa waktu lalu,” ujar Arief saat meninjau Gudang Bulog Meger di Klaten, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025) seperti dikutip badanpangan.go.id.

Penambahan target serapan setara beras produksi dalam negeri ini untuk memastikan harga gabah petani tetap terjaga di kisaran minimal Rp6.500 per kilogram (kg), serta menjaga stok beras pemerintah tetap dinamis.

Dengan adanya tambahan target nantinya, maka total target serapan menjadi 4 juta ton. Untuk itu, keberpihakan pemerintah terhadap petani Indonesia harus terus dilanjutkan melalui penyerapan beras produksi dalam negeri dengan harga minimal Rp 6.500 per kg.

“Apalagi pemerintah saat ini sedang mengeluarkan stok beras ke masyarakat, yaitu penyaluran bantuan pangan dengan volume sekitar 360 ribu ton dan juga untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras sebesar 1,3 juta ton. Lalu akan masuk 1 juta ton (tambahan target serapan). Jadi memang diatur demikian supaya turnover stok Bulog bisa terjaga,” ujar Arief.

“Ini bentuk kesiapan pemerintah dalam menjaga dan memperkuat cadangan pangan pemerintah, utamanya yang menjadi tugas dan kewenangan badan pangan nasional yang dibantu oleh Bulog tentunya yang selalu ditugaskan untuk ini,” tambahnya.

Dukungan Bulog

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan pihaknya mendukung kelancaran penyerapan tambahan ini sesuai penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional.

“Kami saat ini sedang membangun tim yang melibatkan seluruh stakeholder, termasuk jajaran TNI dan Polri. Selain tambahan serapan 1 juta ton beras, kami juga ditugaskan untuk menyerap jagung sebanyak 1 juta ton,” jelas Rizal.

Tambahan 1 juta ton serapan ini akan melibatkan sinergi seluruh elemen, termasuk mitra penggilingan padi dan instansi lintas sektor.

Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku usaha penggilingan padi. Ketua Umum Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso menyatakan bahwa penambahan serapan akan mendorong penguatan jejaring antara Bulog dan mitra di daerah.

“Kami siap membangun jaringan distribusi yang lebih baik dan solid. Jika seluruh pihak bersinergi, saya yakin target tambahan ini bisa tercapai bersama,”ungkap Sutarto. (JB/03/Wid)