Jakarta, JaringBisnis. Data Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia menunjukkan dalam 20 tahun terakhir kondisi hutan mangrove secara global cukup memprihatinkan. Global Mangrove Alliance memperkirakan lebih dari 60% mangrove di dunia telah hilang atau terdegradasi. Dengan demikian, hutan mangrove dunia menghilang 3-5 kali lebih cepat dibandingkan hilangnya hutan global.
Dalam upaya menjaga kelestarian tanaman mangrove, ERHA Ultimate mengajak 40 orang pelanggan setia yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan tergabung dalam komunitas Start to Change Heroes (STC) melakukan penanaman 300 pohon mangrove di Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK), Jakarta Utara.
Kegiatan ini dilakukan sebagai perayaan atas keberhasilan pengelolaan 2,6 juta botol plastik produk bekas pakai ERHA melalui program Start to Change, Inisiatif ini menjadi bagian dari kampanye #plant4change, yang bertujuan memberikan kontribusi nyata dalam menjaga ekosistem pesisir dan mencegah abrasi di kawasan pesisir Jakarta.
Head of Sustainability & People Relations Arya Noble Group (Induk Usaha ERHA) Oemar Saputra mengatakan kegiatan #plant4change ini merupakan kontribusi nyata dari Erha Ultimate bersama para pelanggan terhadap perbaikan lingkungan. Dijelaskan, program STC bertujuan mengubah perilaku pemakai kosmetik untuk mengembalikan kemasan kosmetik plastik bekas pakai untuk bisa diolah menjadi barang yang bermanfaat.
“Kami ingin merayakannya dengan melakukan penanaman mangrove bersama dengan para pelanggan yang juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Kami ingin agar pohon-pohon ini tumbuh besar dan membawa manfaat yang signifikan sesuai dengan fungsinya,” jelas Oemar Saputra.
Ratih Maduretno, Manager Operasional TWAAK memberi apresiasi atas apa kegiatan penanaman pohon magrove yang dilakukan Erha. Ia berharap semakin banyak perusahaan melalui program Corporate Social Responsibilitynya menjadikan TWAAK ini sebagai salah satu tujuan untuk melestarikan mangrove.
“Di kawasan ini ada 99,82 hektare lahan yang dapat ditanami mangrove. Tetapi sampai hari ini baru 60% yang ditanami dan dijaga pertumbuhannya. Kami berharap dengan adanya kolaborasi bersama dengan ERHA Ultimate dapat Kembali menambah persentase lahan yang sudah tertanam di TWAAK ini dan dapat menjaga ekosistem laut Jakarta agar lebih baik lagi di ke depannya,” jelas Ratih.
Agen perubahan
Sejak diluncurkan, program Start to Change telah mengelola 2,6 juta botol kosmetik bekas pakai, mengolah lebih dari 40 ton limbah kosmetik, dan mengajak lebih dari 400 ribu pelanggan untuk menjadi agen perubahan. Melalui pengelolaan botol kosmetik bekas pakai ini, ERHA mengubah sampah menjadi hal yang lebih bernilai seperti memberikan beasiswa pendidikan hingga menghasilkan produk merchandise eksklusif berbahan daur ulang.
Tak hanya itu, ERHA juga terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengembalikan sampah kosmetiknya. Tidak hanya dapat ditukarkan di seluruh klinik, pada 2023 ERHA meluncurkan Cosmetic Reverse Vending Machine (CRVM) pertama di Indonesia.
Mesin pengembali otomatis yang menggunakan kecerdasan artifisial pertama di Indonesia ini dapat sangat memudahkan pelanggan untuk mengembalikan kemasan kosmetiknya. Mesin ini ada di lima lokasi di Jabaodetabek yaitu, Aeon Mall BSD, Aeon Mall Jakarta Garden City, Supermall Karawaci, Senayan Park Mall dan Central Park Mall.
“Setiap tahun kita bisa memproduksi botol plastik kemasan kosmetik yang cukup besar dan bukan hal mudah untuk mengumpulkannya kembali. Tapi kami terus berupaya bersama dengan pelanggan kami untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya botol kosmetik kemasan plastik bekas pakai yang ada di seluruh Indonesia,” jelas Oemar Saputra. (JB/03/Wid)
erha, lingkungan hidup, tanaman mangrove, hutan mangrove, csr,