Jakarta, JaringBisnis. Dua atlet dari Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta, Ayuri dan Nadiva meraih emas pada perhelatan Kejuaraan Nasional BMX Race yang diselenggarakan di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 4-6 Juli 2025.
“Alhamdulillah, kami mendapat dua emas di kategori Challenge Girls Usia 14 dan 15 tahun, dan untuk Boys Usia 15 tahun kami meraih perak atas nama Zakky,” kata Wakil Manager Tim PPOP DKI Jakarta, Rochmat Nugraha.
Menurut Rochmat, keberhasilan ini merupakan bagian dari pembinaan atlet usia dini secara berjenjang yang dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, melalui Pembinaan Olahraga Prestasi Berkelanjutan (POPB) untuk atlet di bawah usia 15 tahun, dan PPOP untuk atlet dengan rentang usia 13-17 tahun.
“Kita memang merawat bibit-bibit pesepeda dari lintas genre, seperti roadbike dan BMX. Atlet-atlet ini kebanyakan berasal dari DKI Jakarta, tapi tidak tertutup kemungkinan datang dari luar daerah dan kemudian tinggal di Jakarta,” katanya. Rochmat juga menambahkan, sebelumnya pada 27 hingga 30 Juni lalu, di Kejurnas Roadbike di Banyuwangi, PPOP DKI Jakarta juga mendapatkan dua perak.

Berangkat dari Track BMX International Jakarta
Sebagai ASN di lingkungan Dispora DKI Jakarta, Rochmat Nugraha sejatinya adalah Kepala Pengelola Track BMX International Pulomas, Jakarta. Karena itulah, pria yang di masa lalu menjadi atlet sepeda andalan DKI Jakarta sekaligus Timnas Indonesia ini benar-benar memahami seluk beluk atlet sekaligus fasilitas yang dibutuhkan, terutama bagi atlet BMX.
“Atlet BMX PPOP dan Pelatda DKI Jakarta berlatih rutin di Track BMX International Pulomas, Jakarta. Dari sini pula, mereka mengharumkan nama bangsa, seperti menjadi Juara Nasional, Juara pada PON, hingga menjadi juara Asia. Bahkan, track ini juga rutin digunakan oleh atlet Timnas Indonesia,” papar Rochmat
Dibangun menjelang Asian Games Jakarta 2018, Track BMX International Pulomas memang istimewa karena lahir dari tangan dingin Tom Ritz, atlet BMX dunia yang kemudian menjadi track builder. Track ini menjadi favorit pebalap Indonesia bahkan atlet Asia dan dunia yang pernah hadir ke Indonesia, karena flow-nya yang memanjakan pebalap sehingga dapat memacu sepeda dengan cepat.

“Tapi memang, faktor alam seperti hujan menjadi kendala utama dalam perawatan track BMX. Berulangkali terkena banjir, khususnya di tahun 2020, di mana seluruh lintasan terendam air. Dan, di setiap musim penghujan, lapisan pasir pada track akan turun. Jadi memang perawatan mesti dilakukan secara berkala, rutin, dan khususnya setiap habis hujan, di mana para pekerja akan mengangkat kembali pasir halus ke area obstacle,” kata Rochmat.
Musim penghujan memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja di lingkungan Track BMX International Pulomas, Jakarta. Namun, “Kami tentu akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengguna, baik atlet DKI, atlet Timnas, maupun klub-klub yang berlatih,” pungkas Rochmat. (JB/02/GlG)