UI-KOREA SELATAN BANGUN GEDUNG PUSAT KOLABORASI DAN INOVASI

Acara peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan Gedung C-Hub (Connectivity Hub) di Kampus UI Depok, Jawa Barat. (ist)

Gedung C-Hub akan menjadi sebuah pusat yang melambangkan kolaborasi, inovasi, dan visi bersama antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Hari ini tidak hanya menandai dimulainya sebuah struktur fisik, tetapi juga fondasi masa depan di mana budaya, kreativitas, dan konektivitas bertemu,” ujar Rektor UI Prof Heri Hermansyah dalam sambutannya.

C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik. Gedung ini akan menjadi wadah bagi para akademisi, mahasiswa, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama menggali kekayaan ilmu melalui kajian budaya dan kekuatan teknologi.

Rektor UI secara khusus menyampaikan apresiasi mendalam kepada Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap kerja sama dan pembangunan internasional.

“Terima kasih atas kepercayaan dan kemitraan Anda,” ujarnya kepada Wakil Presiden KOICA, Mr. Lee Yun-young, dan Country Director KOICA Indonesia, Ms. Kim Hyo-jin.

Dukungan dari pemerintah Indonesia dan Korea Selatan juga memegang peranan penting. Kehadiran Chargé d’affaires ad interim Kedutaan Besar Korea Selatan Park Soo-deok, bersama Staf Ahli Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI, Hasan Chabibie menegaskan kembali pentingnya diplomasi budaya dan saling pengertian antara kedua negara.

Kolaborasi ini juga diperkuat dengan kemitraan akademik dengan Pai Chai University dari Korea Selatan. “Saya sangat senang melihat bahwa akhirnya kita berhasil mencapai tahap ini setelah melalui upaya panjang, Nilai-nilai akademik dan komitmen kita bersama terhadap keunggulan telah meletakkan dasar bagi kolaborasi ini,” tambah Rektor UI.

Heri Hermansyah juga menekankan bahwa gedung ini lebih dari sekadar bangunan fisik. “Ini adalah bukti dari apa yang dapat kita capai ketika kita bekerja sama melintasi batas negara, disiplin ilmu, dan budaya. Ini adalah mercusuar harapan, kreativitas, dan kemajuan,” pungkasnya. (JB/03/Wid)