Jakarta, JaringBisnis. Untuk meningkatkan kesiapan dan kompetensi Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Jawa Barat serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan Tahun 2025/1446 H, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto menyelenggarakan pelatihan pembekalan melalui metode blended learning (kombinasi daring dan luring).
Pelatihan diikuti oleh 91 peserta, terdiri dari 57 orang PPIH Bidang Kesehatan yang mengikuti pelatihan pada 9–15 April 2025, serta 34 orang TKHK Jawa Barat yang akan mengikuti pelatihan hingga 17 April 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para petugas secara fisik, mental, serta teknis agar mampu menjalankan tugas dan fungsi dengan optimal selama penyelenggaraan ibadah haji, baik di tanah air, di tanah suci, hingga kepulangan jemaah ke Indonesia.
Plt Direktur Mutu SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Oos Fatimah Rosyati, dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen peserta dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji.
“Tugas mulia TKHK dan PPIH Bidang Kesehatan bukanlah pekerjaan ringan. Tuntutan untuk memberikan pelayanan yang prima semakin tinggi,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (9/4/2025).
Oos juga mengingatkan pentingnya kerja sama lintas profesi dalam mendukung pelayanan yang berorientasi pada kepentingan bersama, bukan individu.
Layanan terbaik
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan meskipun jumlah petugas kesehatan tahun ini berkurang signifikan, dari 4.700 orang pada tahun sebelumnya menjadi 2.110 orang, para petugas tetap dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Mengemban amanah besar untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji Indonesia membutuhkan kesiapan lahir dan batin,” tegas Liliek saat membuka pelatihan secara daring.
Ia juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang disampaikan oleh para fasilitator untuk memperkuat kapasitas mereka sebagai bagian dari tim kesehatan haji. (JB/03/Wid)