Boyolali, JaringBisnis. Ribuan masyarakat khususnya Desa Tumang, Cepogo Boyolali, menyemarakkan penutupan Festival Tumang Fair 2024 yang berlangsung di lapangan Tumang, Minggu (21/7) malam.
Semuanya menikmati euforia konser musik Akulturatif Ki Ageng Ganjur dengan artis Sujiwo Tejo, Budi Cilok dan Sarah Saputri.
Festival Tumang Fair tahun ini dilaksanakan pada 19-21 Juli, dimeriahkan oleh berbagai kelompok seni, workshop dan ziarah ke makam leluhur desa.
Acara Festival Tumang ditutup secara resmi oleh Kepala Desa Tumang, Marwadi. Dalam sambutannya, pak Marwadi menyampaikan bahwa spirit mengembangkan kreatifitas pengrajin Tembaga perlu terus dihidupkan dalam festival. Dia juga berharap event festival dapat terus dilaksanakan setiap tahun.
Widhyasmaramurti, S.S., M.A, mewakili Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat UI menyampaikan bahwa partisipasi UI dalam kegiatan ini merupakan bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma ke tiga, Pengabdian Masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala MAC UI, Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, menyampaikan bahwa potensi sumber daya alam yang dimiliki Boyolali harus dikelola dengan baik. Salah satunya dengan cara membentuk perkumpulan yang masif pergerakannya.
“Karya seni dan sumber daya alam adalah kunci untuk menjadikan Boyolali dikenal masyarakat luas. Bukan hanya itu, bersatu dalam satu visi membentuk perkumpulan legal agar bisa mendapatkan produsen bahan baku tembaga juga hal yang penting. Festival Tumang Fair adalah salah satu caranya untuk mempromosikannya.” ujarnya
Zastrouw juga menambahkan bahwa melestarikan budaya dan karya seni bukan hal mudah, namun tidak ada yang tidak mungkin. Semua butuh perjuangan dan kerjasama dari banyak elemen masyarakat. Perkokoh niat dan perkuat tekad.
Penutupan Festival Tumang Fair 2024 menjadi momen sangat emosional bagi para penggemar Ki Ageng Ganjur, Sujiwo Tejo, Sarah Saputri dan Budi Cilok. Malam itu mereka larut dalam suka cita menimati alunan nada dari para artis idola. (JB/01/Ole)